Kasifikasi Cargo

Menurut pedoman IATA bahwa cargo dalam penanganannya juga harus diklasifikasikan beberapa jenis sesuai dengan jenis barangnya untuk memudahkan dalam pengirimannya, yaitu:

  • General Cargo merupakan cargo pada umumnya yang tidak mempunyai sifat tidak membahayakan, tidak mengandung banyak resiko terhadap pengangkutan.
  • Special Cargo merupakan barang-barang yang memerlukan perhatian khusus dalam pengangkutan , karena sifat-sifatnya barangb tersebut, dalam penerimaan, packing, pemyimpanan harus betul-betul ditangani secara khusus.
  • Dangerous Goods merupakan barang-barang yang berbahaya yang pengirimannya harus menggunakan buku pedoman yang dikeluarkan oleh IATA, yaitu: Dangerous Goods Regulations.Dalam buku itu secara alphabetis dijelaskan macam-macam barang apa saja yang dapat diterima dan cara pembungkusannya (packingnya), juga macam-macam barang yang tidak boleh diterima (diangkut denga pesawat terbang civil). Barang yang termasuk Dangerous Good adalah barang atau bahan yang mudah meledak, barang yang mudah terbakar apabila ditekan, barang atau bahan yang mengandung karat, barang yang menimbulkan daya magnit, dll.

Klasifikasi tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan selama penerbangan (safety flight) juga dalam pengirimannya (Riyanto:6). Lihat juga Ekspedisi Jakarta Lombok

 

Angkutan Barang

Jumlah muatan yang diangkut untuk antarkota menggunakan berbagai jenis moda transportasi antara lain menggunakan kereta api, truk, container (sistem peti kemas), kapal dan tongkang yang ditarik oleh Tugboat. Barang-barang umum (General Commodities) yang diangkut dalam jumlah besar atau partai kecil. Distribusi pengangkutan barang-barang berbeda menurut volume yang diangkut, pengiriman barang dalam jumlah besar maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang diangkutpun berbeda. Untuk pengangkutan domestik ada pola tertentu yang digunakan untuk lalu lintas muatan (barang). Arus barang dan lembaga penyalur komoditi yang dimanfaatkan dalam rangka pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di analisis mengenai lalu lintas muatan (traffic)(Abbas Salim,2006:38).

 


Tidak ada komentar